Kaos Bola

Saturday, May 22, 2010

Boleh Berzina Asal...

Kampanye Anti AIDS memang aneh, salah satu anjurannya yaitu setia pada pasangan yang pengertiannya bukan terbatas pasangan resmi. Semakin aneh lagi ketika memahami kampanye Anti Aids tersebut tetap menempatkan pasangan sejenis (gay dan lesbi) sebagai pasangan dimaksud. Mereka boleh tetap homosex (gay atau lesbi) asalkan setia.
Bila memahami kampanye tersebut seolah-olah anjuran tersebut menentang perzinaan. Karena zina alias seks bebas, hubungan seks bukan dengan pasangan sah, memang menjadi salah satu penyebab penularan virus HIV. Poin selanjutnya kampanye Anti AIDS adalah boleh tidak setia [baca: berganti-ganti pasangan] asalkan memakai kondom.

Kondom dipuja sebagai benda keramat yang dianggap mampu menyelamatkan penularan virus mematikan tersebut. Hubungan sex dengan kondom dikampanyekan sebagai hubungan sex yang aman dari resiko penularan virus.

Penjelasannya yaitu kondom menjadi pembatas yang mencegah penularan. Padahal inti dari larangan zina adalah hubungan sex dengan lawan jenis yang bukan pasangan sah walaupun bagaimana bentuknya, apalagi hubungan sejenis. Bukan berarti zina diperbolehkan ketika alasannya kelamin mereka tidak saling bersentuhan karena sudah dibungkus kondom. Logika sesat dan absurd ini sempat juga terpikirkan ketika melihat perempuan memakai sarung tangan untuk bersalaman dengan laki-laki bukan muhrimnya. Fungsi kondom dan sarung tangan dalam hal ini sama, sebagai pembatas.

Tetapi memang begitulah manusia, berusaha mencari celah pembenaran dari suatu larangan untuk memuaskan nafsunya.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...