Assalamu’alaikum wr.wb, Bu Hajjah Pengasuh Ruang Konsultasi. Kami sudah 15 tahun menikah, mempunyai dua anak yang sudah bersekolah. Sampai dua tahun lalu, kami tak ada masalah. Istri tidak pernah mengeluh apapun. Keadaan ekonomi kami cukup, walaupun tidak berlebihan. Dibandingkan dengan teman-teman, keadaan ekonomi kami masih lebih baik karena kami berdua bekerja.
Ada perubahan dratis dalam hubungan seks. Dia sering menolak dengan alasan capek. Kalaupun mau, dia maunya cepat-cepat biar cepat selesai. Lebih aneh lagi, istri tidak mau lagi melakukan pemanasan. Dia menolak kalau saya peluk atau saya pegang payudaranya. Dia tidak mau melepas seluruh pakaiannya hanya celana dalamnya.
Terus terang, saya mencurigai ada seorang pria lain yang membuat perubahan itu. Saya memang tidak dapat membuktikan, kecuali hanya curiga ketika membaca SMS yang masuk ke HP istri. Di SMS itu tertulis antara lain:“Kemarin sangat mengesankan, ya!”. Lalu saya ingat-ingat, waktu kemarin itu istri pulang terlambat dari biasanya. Apakah itu kesempatan bertemu?
Mohon nasehat & solusinya Bu Hajjah, apakah mungkin istri berubah seperti itu, tetapi bukan karena ada pria lain ? Apakah mungkin seorang janda sudah berumur 45 tahun dengan dua anak selingkuh ? Apa kira-kira alasannya? Apakah wajar istri bersikap seperti itu terhadap suaminya ? Bagaimana mengatasi masalah saya ini ? Terima kasih atas perhatiannya, Bu Hajjah.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Hary Suseno, Blitar.
Harnos
Jawaban
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuhu
Sdr Hary Suseno yang dirahmati Allah,
Anda sudah berkeluarga cukup lama, berkecukupan dan dikaruniai putra sebagai harta yang tak ternilai. Berapa banyak keluarga yang masih berjuang untuk menstabilkan ekonomi rumah tangga, betapa banyak juga keluarga yang sangat mendamba putra namun tak juga dikaruniai meski harta telah terkuras. Bersyukurlah sedalam- dalamnya atas karunia ini, pak. Semoga dengan bersyukur maka akan ditambah lagi nikmat-Nya.
Sdr Hary Suseno yang dirahmati Allah,
Anda sedang mengalami kebimbangan akan perubahan sikap istri setelah selama puluhan tahun keluarga tidak mengalami permasalahan yang berarti. Anggaplah ini sekedar batu kerikil yang merintangi biduk rumah tangga Anda. Jangan mempersepsi kerikil sebagai batu besar, karena pikiran dapat mempengaruhi bagaimana Anda bersikap selanjutnya. Demikianlah, kejadian tersebut datang sebagai uji coba tentang sejauhmana Anda menjadi hamba yang benar dalam keimanan Anda, untuk menguji apakah Anda bersungguh- sungguh dalam keimanan Anda. Islam mengatur agar ummatnya tidak menuduh kepada seseorang tanpa mengecek kebenarannya, apalagi istri yang sudah mendampingi Anda selama puluhan tahun. Anda boleh bertanya secara terbuka namun secara lembut tentang is isms yang menjadi sumber kecurigaan Anda pasda istri. Apa maksud is isms tersebut, kepada siapa ditujukan, tanpa bermaksud menghakimi. Mintalah maaf sebelum bertanya, karena sifatnya adalah tabayyun (minta penjelasan); bukan menuduh.
Sdr Hary Suseno yang dirahmati Allah,
Ketika kondisi keimanan sedang turun, siapapun berpeluang selingkuh, tidak memandang umur atau anak sudah berderet. Kadang- kadang rumah tangga yang sudah puluhan tahun, ada pihak- pihak yang merasa jenuh dengan keseharian pada pasangan, sehingga perlu penyegaran, kreatifitas dan hal- hal yang bisa merawat cinta kasih. Mungkin juga ada sebagian pasangan yang mendapat figur tempat curhat di luar, sehingga masing- masing perlu introspeksi. Kejenuhan adalah sifat manusia, sehingga perlu mencegah agar kejenuhan tidak berlanjut. Seorang wanita bukan hanya perlu dijadikan obyek namun juga perlu dijadikan subyek dalam hubungan suami- istri. Sebagai kepala rumah tangga, Anda punya kewajiban mengajak istri pada kebaikan, dan menjauhkan keluarga dari api neraka. Buatlah suasana rumah yang kondusif untu keimanan, seperti mengajak ikut pengajian, tilawah Al qur’an bersama, dll. Teruslah mendekatkan diri pada Allah swt, semoga warna- warni dalam perkawinan Anda, menjadikannya indah dan masing- masing tumbuh ketaqwaannya. Amin.
Wallahu a’lam bisshawab.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuhu,
Bu Urba
Source: http://www.eramuslim.com/konsultasi/keluarga/istri-selingkuh-mengapa.htm
